*7 Dalil Tentang Ngerinya Riba*
Apakah Anda beriman?
Apakah Anda orang islam?
Apakah Anda orang islam?
Kalau masih deket Riba, atau makan dari Riba, maka Anda spt berkata spt ini kpd Allah dan Rasul
A : "Ya Allah, Ya Rosul... Perang Yuk!?"
YA, Anda seperti mengajak perang Pencipta dan Nabi Muhammad...
Berani ?
Simak artikel agak panjang ini yaa...
Insyaa allah yang Bakal Bikin Anda Susah Tidur Malam ini.
Apakah
Anda ada kenal dengan orang yang tengah berhubungan dengan riba? Atau,
tidak berhubungan, hanya 'bersenggolan' saja? Atau, bahkan teman-teman
dan saudara-saudara Anda masih banyak yang hobi bermain-main dengan
riba?.
Hmm.. faktanya, memang hari ini nyaris tidak ada
manusia di Bumi ini yang tak berhubungan dengan riba. Padahal, seluruh
ulama sepakat, riba itu hukumnya haram, lantaran jelas sekali tercantum
di Al-Qur'an.
Hmm.. kasihan memang, harus dikasih tahu..
:( Kenapa bisa seperti itu? Bisa jadi, mereka belum banyak tahu atau
lupa dengan dalil-dalil ancaman bagi pemakan riba. Tentunya, sama juga
dengan pemberi riba, pencatatnya, dan saksinya.
Nah,
berikut ini adalah 7 dalil tentang ancaman riba, yang demikian
mengerikan, sehingga bakalan membuat siapapun riba holic menjadi susah
tidur.
1. Lebih Mengerikan daripada 36 Kali Berzina dengan Pelacur
دِرْهَمٌ رِبًا يَأْكُلُهُ الرَّجُلُ وَهُوَ يَعْلَمُ أَشَدُّ مِنْ سِتَّةٍ وَثَلاَثِيْنَ زَنْيَةً
“Satu dirham yang dimakan oleh seseorang, sementara ia tahu, lebih berat (dosanya) daripada berzina dengan 36 pelacur.”
[HR. Ahmad dan Al Baihaqi]
Apakah Anda atau kenalan Anda pernah berzina? Alhamdulillah tidak pernah, saya yakin. Jangankan berzina, niat aja pasti nggak ada.
Nah,
anehnya, ada seolah-olah orang yang nggak pernah sekalipun berzina,
namun mendadak tiba-tiba dia langsung '36 kali berzina'! Hiih!!
Na'udzubillahimindzalik! Siapa itu? Ialah pemakan riba.
Itu
pun kalau makan ribanya satu dirham, yang mana pada saat ini, satu
dirham itu sekitar Rp60.000; nah, gimana kalau makan ribanya sampai Rp
600.000? Apalagi Rp 6.000.000?.
Waduh.. nggak kebayang..
kalau orang punya dosa satu kali berzina saja sudah nunduk-nunduk
jalannya, apalagi yang punya dosa ratusan kali berzina, harus gimana
lagi tuh..
Namun tentunya kita sangat tidak berharap dan
senantiasa berusaha mencegah agar tak terjadi satu perzinaan pun.
Apalagi riba. Termasuk, Anda pun pasti tak akan mau melakoni riba,
berapapun itu.
2. Seperti Menzinai Ibu Kandung Sendiri
الرِبَا ثَلاَثَةٌ وَسَبْعُوْنَ بَابًا أيْسَرُهَا مِثْلُ أَنْ يَنْكِحَ الرُّجُلُ أُمَّهُ
“Riba itu ada 73 pintu (dosa). Yang paling ringan adalah semisal dosa seseorang yang menzinai ibu kandungnya sendiri. .”
[HR al-Hakim dan al-Baihaqi]
Duh, berzina saja itu sudah dosa besar, apalagi berzina dengan ibu kandung sendiri, Na'udzubillahimindzalik! Makin besar dosanya! Padahal, dosa yang besar banget itu hanyalah dosa riba yang paling ringan.
Kalau
begitu, khawatirlah tak bisa masuk Surga. Katanya Surga di bawah
telapak kaki ibu, tapi 'ibunya sendiri dizinai'. Nggak kebayang, gile
bener.. :'(
3. Hampir Seperti Mati Kafir, Masuk Neraka 'Selama-Lamanya'
وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ...
"Dan barang siapa yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni Neraka; mereka kekal di dalamnya."
[QS. al-Baqarah: 276]
Na'uudzubillaah.. padahal, satu-satunya tipe siapa yang masuk Neraka selama-lamanya, hanyalah orang kafir saja. Kalau orang muslim, meskipun dia banyak maksiat apapun, namun ia masih punya iman; insya Allah akhirnya akan masuk Surga juga.
Namun, barangkali Anda
heran.. apa mungkin ada satu maksiat yang meskipun kita muslim, namun
bisa menjerumuskan kita ke Neraka selama-lamanya? Berarti, dosa riba ini
memang luar biasa besar.
Bayangkan..
Dia sudah mengerjakan sholat fardhu 5 waktu, tepat waktu terus, nggak pernah tinggal. Pun rajin pula dzikir dan do'a..
Tapi masih mengulang-ulang mengambil riba, maka tempatnya di NERAKA, dan akan KEKAL di dalamnya..!!
Setiap tahun tertib menjalankan puasa Ramadhan, nggak pernah bolong sama sekali.
Tapi masih mengulang-ulang mengambil riba, maka tempatnya di NERAKA, dan akan KEKAL di dalamnya..!!
Sudah naik haji, rajin umroh pula.. berulang-ulang naik haji, berulang-ulang umroh..
Tapi masih mengulang-ulang mengambil riba, maka tempatnya di NERAKA, dan akan KEKAL di dalamnya..!!
Dia sudah mengerjakan sholat fardhu 5 waktu, tepat waktu terus, nggak pernah tinggal. Pun rajin pula dzikir dan do'a..
Tapi masih mengulang-ulang mengambil riba, maka tempatnya di NERAKA, dan akan KEKAL di dalamnya..!!
Setiap tahun tertib menjalankan puasa Ramadhan, nggak pernah bolong sama sekali.
Tapi masih mengulang-ulang mengambil riba, maka tempatnya di NERAKA, dan akan KEKAL di dalamnya..!!
Sudah naik haji, rajin umroh pula.. berulang-ulang naik haji, berulang-ulang umroh..
Tapi masih mengulang-ulang mengambil riba, maka tempatnya di NERAKA, dan akan KEKAL di dalamnya..!!
Na'udzubillahimindzalik! Adakah ancaman pelanggaran syariat yang lebih mengerikan dari ayat ini?
Meski
memang, ada penafsiran bahwa makna hum fiihaa khaaliduun (mereka kekal
di dalamnya) itu ada 2 kemungkinan; sebagaimana yang dijelaskan oleh
Syaikh Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah:
Kemungkinan
pertama, ada jenis orang yang memang beneran masuk Neraka
selama-lamanya. Benar-benar tak akan menginjakkan kaki di Surga. Yaitu,
mereka yang punya keyakinan yang pasti sepasti-pastinya bahwa riba itu
tidak haram sama sekali. Dia bilang, "SIAPA SIH YANG NGOMONG RIBA ITU
HARAM?! HA?! NGGAK ADA ITU! BUNGA ITU BOLEH! NGGAK ADA ITU
HARAM-HARAMAN!". Kalau memang secara i'tiqadi menolak syariat yang
jelas-jelas qath’iy tsubut dan qath’iy ad-dilalah tentang keharaman riba
itu, itulah yang bisa jatuh kafir, lalu abadi masuk Neraka
selama-lamanya.
Kemungkinan kedua, ada jenis orang yang
masih saja terus mengulang-ulang mengambil riba, tapi sebetulnya 'hati
kecilnya' tak suka itu, lantaran ia paham bahwa sebetulnya memang riba
itu haram hukumnya. Hanya saja dia tetap melakoni riba, dengan berbagai
alasan; kepepet, terpaksa, niatnya sedekah aja, nggak apa-apa
sekali-sekali, ribanya sedikit aja, dan lain sebagainya.
Nah,
untuk jenis yang kedua tersebut, insyaAllah tidak akan masuk Neraka
selama-lamanya. Hum fiihaa khaaliduun dimaknai mubalaghah, berarti
maksudnya dia masuk Nerakanya lamaaaaa banget. Ntah berapa juta tahun..
atau entah berapa milyar tahun.. sangat lama...
Namun, bila ia tetap punya iman bahwa riba itu haram, maka suatu ketika, dia akan diangkat dari Neraka oleh malaikat.
Lalu dicelupkan ke Sungai Surga, lalu masuk ke Surga juga akhirnya.
Lalu dicelupkan ke Sungai Surga, lalu masuk ke Surga juga akhirnya.
Kita tinggal pilih yang mana. Kalau saya sih, nggak mau dua-duanya, hehehe.
4. Mempersilahkan Allah, Agar Sekampung Kena Adzab
إِذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِيْ قَرْيَةٍ، فَقَدْ أَحَلُّوْا بِأَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللهِ
“Jika
zina dan riba sudah menyebar di suatu kampung maka sesungguhnya mereka
telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka sendiri.”
[HR. al-Hakim, al-Baihaqi dan ath-Thabrani]
Tidak heranlah apabila di Indonesia kita tercinta ini, senantiasa banyak masalah. Hidup serba susah. Susahnya bukan sekadar karena mental individunya pemalas, melainkan susahnya susah kolektif dan sistemik, lantaran adzab.
Kalau kita dapat ujian musibah, yang
perlu kita lakukan adalah bersabar. Namun, kalau kita dapat adzab, yang
perlu kita lakukan adalah berhenti melakoni maksiat-maksiat. Tidak bisa
tidak, maksiat harus di-stop.
Karena memang telah tampak
kerusakan di muka Bumi ini, adalah akibat ulah tangan kita sendiri.
Maka, sengaja Allah membuat kita merasakan apa-apa kerusakan hasil
perbuatan maksiat kita itu, supaya kita kembali bertaqwa kepada Allah
(nggak maksiat lagi).
Sekali lagi, tidak bisa tidak;
agar berbagai macam masalah di dunia ini, khususnya di Indonesia, bisa
terselesaikan; kita tidak hanya harus bersabar saja sementara maksiat
jalan terus, melainkan kita juga harus stop maksiat itu. Termasuk
perzinaan dan riba, yang dilegalkan Undang-Undang, itu harus di-stop.
Dengan berjuang secara sungguh-sungguh dan atau mendukung secara
sungguh-sungguh pada para pejuang penegak kekhilafahan Islam yg rasyidah
'alaa minhajjinnubuwwah.
Setidaknya, salah satu caranya adalah, individu-individu diri kita sendiri jangan bertransaksi ribawi.
5. Perutnya Membesar Sebesar Rumah, Isinya Ular Semua
“Pada
waktu aku di-isra’-kan, tatkala kami telah sampai ke langit ke-7, aku
melihat ke arah atasku, ternyata aku menyaksikan kilat, petir dan badai.
Lalu aku mendatangi sekelompok orang yang memiliki perut seperti rumah,
di dalamnya banyak terdapat ular berbisa yang dapat terlihat dengan
jelas dari luar perut mereka. Aku tanyakan, “Hai Jibril, siapa mereka?”
Dia menjawab, “Mereka adalah para pemakan riba”.
*speechless* :'(
*speechless* :'(
6. Menjadi Gila Seperti Kesetanan di Alam Kubur
“Pada
waktu aku di-mi’raj-kan ke langit, aku memandang ke langit dunia,
ternyata di sana terdapat banyak orang yang memiliki perut seperti
rumah-rumah yang besar dan telah doyong perut-perut mereka. Mereka
dilemparkan dan disusun secara bertumpuk di atas jalur yang dilewati
oleh para pengikut Fir’aun. Mereka diberdirikan di dekat api neraka
setiap pagi dan sore hari. Mereka berkata: “Wahai Rabb kami, janganlah
pernah terjadi hari kiamat”. Aku tanyakan, “Hai Jibril, siapa mereka?”
Jawabnya, “Mereka adalah para pemakan riba dari kalangan umatmu yang
tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan
setan lantaran (tekanan) penyakit gila”.
*speechless* :'((
7. Ngajak Perang dengan Allah dan RasulNya
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ
الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ . فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا
بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ
"Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang
belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak
mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah bahwa Allah dan
Rasul-Nya akan memerangimu.."
[QS. al-Baqarah: 278-279]
Wah, nggak main-main nih. Tamatlah sudah kalau sampai kita perang dengan Allah. Langsung K.O. Nggak habis pikir ada orang yang berani nantangin Allah dan Rasul-Nya untuk perang.
Nah, demikianlah 7
dalil tentang betapa ngerinya dosa riba itu, yang pasti bakal membuat
kita susah tidur, apabila riba ini masih merajalela. Apalagi kalau di
sekitar kita merajalelanya, lebih susah lagi.
Sebelumnya
mohon maaf apabila Anda kurang berkenan, tersinggung, dan sebagainya.
InsyaAllah dorongan saya menulis artikel ini adalah karena kecintaan
saya kepada sesama saudara seiman, agar jangan sampai terjerat oleh
riba. Sama sekali bukan karena kebencian, mencela, dan sebagainya.
Lantaran
memang, apabila ada nasehat yang datang kepada kita, yang notabene
nasehat itu berupa ayat al-Qur'an maupun Hadits, maka sejatinya yang
memberikan nasehat itu adalah Allah SWT, bukan seseorang itu.
Wallahua'lam bishshawab..
Salam Berkah Bersama
Oleh : Sugeng Setiawan
*Indo Properti Syariah*
*Indo Properti Syariah*
COMMENTS