7 cara Atasi Utang Riba
Anda mungkin di antara
yang terlilit utang riba. Bagaimana solusi terbaik untuk menyelesaikan utang
riba?
1- Bertaubat dari riba. Ini langkah pertama sebelum langkah lainnya.
Taubat yang
sungguh-sungguh adalah bertekad tidak ingin meminjam uang dengan cara riba
lagi. Allah Ta’ala memerintahkan untuk melakukan taubat yang tulus,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا
تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا
“Hai orang-orang yang
beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).”
(QS. At Tahrim: 8)
2- Perbanyak istighfar
Terdapat sebuah atsar
dari Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah yang menunjukkan bagaimana faedah
istighfar yang luar biasa.
“Sesungguhnya seseorang
pernah mengadukan kepada A-Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu
Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”. Kemudian
orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Al-Hasan
menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”. Kemudian orang lain
mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan (kebunnya). Lalu
Al-Hasan menasihatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”. Kemudian
orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki
anak. Lalu Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada
Allah”. Kemudian setelah itu Al-Hasan Al-Bashri membacakan surat Nuh,
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ
إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11)
وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ
لَكُمْ أَنْهَارًا ) 12(
“Maka aku katakan
kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha
Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12).
(Riwayat ini disebutkan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fath Al-Bari,
11: 98)
Jadi, istighfar adalah
pembuka pintu rezeki dan pembuka jalan agar terlepas dari utang yang
memberatkan.
3- Lebih giat lagi untuk bekerja
Dengan makin kiat
bekerja dan terus memperhatikan nafkah keluarga, maka Allah akan memberikan
ganti dan memberikan jalan keluar. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ketika hamba berada
di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah
ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat
yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan
bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari, no. 1442 dan Muslim, no. 1010)
4- Bersikap lebih amanat
Semakin kita amanat,
maka semakin orang akan menaruh kepercayaan kepada kita. Semakin tidak amanat,
maka kita sendiri yang akan mendapatkan kesusahan. Itu realita yang terjadi di
tengah-tengah kita. Kalau dalam masalah utang, kita bersikap amanat dalam
mengembalikannya, maka tentu orang akan terus menaruh rasa percaya dan bisa
saja tidak dikenakan riba saat peminjaman. Sifat amanah dalam berutang sudah
barang tentu wajib dimiliki. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Tunaikanlah
amanat kepada orang yang menitipkan amanat padamu.” (HR. Abu Daud no. 3535
dan At Tirmidzi no. 1624, hasan shahih)
5- Bersikap hidup lebih sederhana dan qana’ah
Dengan bersikap hidup
sederhana kala terlilit utang, maka akan mengurangi pengeluaran dan akhirnya
lebih diprioritaskan pada pelunasan utang. Sifat qana’ah yaitu merasa cukup dan
bnar-benar bersyukur dengan rezeki yang Allah beri sunggu akan mendatangkan
kebaikan. dari ’Abdullah bin ’Amr bin Al ’Ash, Rasulullah shallallahu
’alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh beruntung orang yang diberi
petunjuk dalam Islam, diberi rizki yang cukup, dan qana’ah (merasa cukup)
dengan rizki tersebut.” (HR. Ibnu Majah, no. 4138. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih).
6- Jual aset untuk melunasi utang
Sebagian orang
sebenarnya punya aset yang berharga dan itu bisa digunakan untuk melunasi utang
riba ratusan juta. Namun karena saking hasratnya tetap harus memiliki harta
jadi utang tersebut terus ditahan. Padahal jika tanah, rumah atau kendaraan
sebagai aset yang ia miiki dijual, maka akan lunas semua utangnya. Ingatlah,
orang yang serius untuk melunasi utangnya akan ditolong oleh Allah. Sebaliknya
yang enggan lunasi padahal punya aset dan mampu melunasi, tentu akan jauh dari
pertolongan Allah.
Dari ‘Abdullah bin
Ja’far, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الدَّائِنِ حَتَّى
يَقْضِىَ دَيْنَهُ مَا لَمْ يَكُنْ فِيمَا يَكْرَهُ اللَّهُ
“Allah akan bersama
(memberi pertolongan pada) orang yang berutang (yang ingin melunasi utangnya)
sampai dia melunasi utang tersebut selama utang tersebut bukanlah sesuatu yang
dilarang oleh Allah.” (HR. Ibnu Majah, no. 2400. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih).
7- Hindari gali lubang tutup lubang
Percaya deh,
menyelesaikan lubang dengan menggali lubang akan membuat kita makin pusing.
Hanya Allah yang memberi
taufik. Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.
—
Sore hari @ DS
Panggang, 10 Jumadats Tsaniyyah 1438 H
Oleh: Muhammad Abduh
Tuasikal
COMMENTS